Senin, 11 Oktober 2010

<a target='_blank' href='http://ads.suryacitra.com/www/delivery/ck.php?n=1ca4ead'><img border='0' alt='' src='http://ads.suryacitra.com/www/delivery/avw.php?zoneid=15&amp;n=1ca4ead' /></a>


<a target='_blank' href='http://ads.suryacitra.com/www/delivery/ck.php?n=2970f04'><img border='0' alt='' src='http://ads.suryacitra.com/www/delivery/avw.php?zoneid=16&amp;n=2970f04' /></a>
<a href="http://a.admaxserver.com/servlet/ajrotator/349215/0/cc?z=admaxasia2&pid=918cb7ec-d584-475f-8f1d-e03191dd03e1&asid=f5de8e37-f91b-4878-be44-da652eac2f4c"><img src="http://a.admaxserver.com/servlet/ajrotator/349215/0/vc?z=admaxasia2&dim=280733&pid=918cb7ec-d584-475f-8f1d-e03191dd03e1&asid=f5de8e37-f91b-4878-be44-da652eac2f4c&abr=$imginiframe" width="300" height="250" border="0"></a>

Banjir di Wasior Bukan Sekadar Fenomena Alam  


Batang dan akar pohon yang terbawa banjir bandang di Wasior, Papua.



Banjir bandang yang menerjang Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, bukan semata-mata karena peristiwa alam. Demikian diungkapkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan di Jakarta, Jumat (8/10).

Bagi LSM Institute Indonesia Hijau, bencana banjir bandang yang merenggut puluhan korban jiwa itu tak lepas dari kontribusi sektor industri di Papua. Pasalnya, selain menyisakan puing-puing bangunan dan lumpur yang menyelimuti, ribuan kayu gelondongan juga tampak tersapu banjir.

"Hal itu menegaskan, peristiwa tersebut bukanlah murni karena murka alam. Kondisi ini adalah bukti nyata terjadinya aksi penebangan pohon di hulu sungai yang membelah kota ini," jelas kepala Institute Indonesia Hijau Chalid Muhammad.

Awal 2010 lalu, LSM Institut Hijau Indonesia mengungkapkan bahwa Papua Barat memiliki kerentanan terhadap bencana ekologis. Penyebabnya adalah alih fungsi lahan secara masif di kawasan itu. Dalam rentang waktu antara 2005 hingga 2009 juga dilaporkan terjadinya deforestasi nasional mencapai lebih dari satu juta hektar per tahun.

"Umumnya, ancaman bencana ekologis itu disumbangkan sektor industri ekstraktif," tambah Chalid. "Seharusnya Papua tidak boleh diperlakukan sebagai daerah yang diekploitasi atau dikeruk habis-habisan seperti yang sekarang ini sedang terjadi. Eksploitasi harus segera dihentikan, termasuk juga penghentian sejumlah izin penambangan, APH, dan pengembangan hutan untuk perkebunan."

Pernyataan senada diungkapkan para aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) beberapa hari lalu [baca: Kerusakan Hutan Penyebab Banjir Wasior]. Namun, meski fakta tampak benderang, pemerintah seolah menutup mata jika kawasan hutan di hulu sungai yang membelah kota Wasior telah rusak.

"Sekarang ini, illegal logging sangat sulit dideteksi. Meski begitu, pihak kepolisian dan para pejabat setempat telah berkomitmen untuk tidak memberikan toleransi terhadap para pelaku jika tertangkap," kilah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Yang pasti, bencana telah menerjang Kota Wasior. Empat sungai yang mengalir dari hulu melintasi Kota Wasior tak mampu menahan air dan meluap. Tsunami kecil itu meninggalkan duka yang mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar